INTERNASIONAL KEKERASAN 

Dampak Bullying Kepada Kordan Dan Pelaku

Beritaterkini99- Bullying adalah bentuk kekerasan atau perilaku agresif yang dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap orang lain dengan tujuan menyakiti, merendahkan, atau menindas. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh korban, tetapi juga dapat memengaruhi pelaku bullying. Berikut ini adalah dampak dari bullying bagi psikologis korban dan psikologis pelaku:

Dampak Bullying pada Korban:

  • Gangguan Kecemasan dan Depresi: Korban bullying sering mengalami kecemasan, depresi, atau perasaan tertekan. Perasaan tidak aman dan takut menjadi hal yang biasa bagi mereka. Anak-anak atau remaja yang dibuli cenderung merasa rendah diri dan tidak berharga, yang bisa berkembang menjadi depresi berat.
  • Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD): Bullying, terutama yang berlangsung lama, dapat menyebabkan korban mengalami PTSD. Mereka bisa merasa terperangkap dalam kenangan buruk dan sering merasa terancam meskipun tidak ada bahaya nyata. Gejalanya termasuk mimpi buruk, kecemasan, dan ketakutan berlebihan.
  • Gangguan Kepercayaan Diri: Bullying yang terjadi secara terus-menerus dapat merusak kepercayaan diri korban. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak pantas dihormati atau diterima, yang mengarah pada perasaan rendah diri dan bahkan rasa malu yang mendalam.
  • Kesulitan dalam Hubungan Sosial: Korban bullying sering mengalami kesulitan membangun hubungan sosial yang sehat, baik dengan teman sebaya maupun orang dewasa. Mereka bisa menjadi sangat tertutup atau lebih cenderung menghindari interaksi sosial karena takut akan diejek atau disakiti lagi.
  • Penurunan Prestasi Akademik atau Kinerja: Gangguan emosional dan psikologis yang ditimbulkan oleh bullying sering mengganggu konsentrasi dan fokus korban. Hal ini dapat berakibat pada penurunan prestasi akademik di sekolah atau kinerja di tempat kerja. Korban bisa merasa terlalu stres untuk melakukan tugas atau mengikuti kegiatan sekolah atau pekerjaan dengan baik.
  • Risiko Suicidal (Pemikiran atau Percobaan Bunuh Diri): Dalam situasi yang sangat parah, korban bullying dapat merasa putus asa dan kehilangan harapan hidup. Rasa sakit emosional yang berkepanjangan dapat memicu pemikiran bunuh diri atau bahkan percobaan bunuh diri.

Dampak Bullying pada Pelaku:

  • Masalah Emosional dan Psikologis: Pelaku bullying sering kali memiliki masalah dalam mengelola emosi mereka dan menunjukkan kurangnya empati terhadap orang lain. Mereka mungkin merasa lebih berkuasa atau lebih dominan setelah menyakiti orang lain, tetapi ini sering kali mengarah pada perasaan kosong atau kebingungan tentang identitas diri mereka. Mereka bisa merasa cemas, kesepian, atau marah tanpa tahu bagaimana mengelola perasaan tersebut.
  • Peningkatan Risiko Kekerasan di Masa Depan: Anak-anak atau remaja yang menjadi pelaku bullying sering kali mengalami normalisasi kekerasan dan merasa bahwa agresi atau kekerasan adalah cara yang dapat diterima untuk menyelesaikan konflik. Ini dapat meningkatkan risiko mereka untuk terlibat dalam kekerasan lebih lanjut di masa depan, baik dalam hubungan pribadi maupun di masyarakat.
  • Perasaan Bersalah dan Penyesalan: Beberapa pelaku bullying, terutama jika mereka menyadari dampak dari tindakan mereka, mungkin merasa bersalah atau penyesalan di kemudian hari. Mereka bisa merasa cemas atau tertekan karena menyadari bahwa mereka telah menyakiti orang lain, tetapi ini tidak selalu terjadi jika mereka tidak mendapat dukungan psikologis atau bimbingan yang tepat.
  • Persepsi Diri yang Buruk: Meskipun pelaku bullying sering tampak percaya diri atau bahkan sombong, mereka terkadang memiliki persepsi diri yang buruk dan mencoba menutupi ketidakamanan mereka dengan mengejek atau merendahkan orang lain. Mereka bisa merasa tidak dihargai atau cemas tentang bagaimana mereka dipandang oleh orang lain.

Kesimpulan:

Bullying berdampak buruk pada kedua belah pihak: korban dan pelaku. Korban sering kali menderita dalam jangka panjang, dengan masalah psikologis seperti depresi, kecemasan, dan gangguan sosial, sementara pelaku bullying juga bisa menghadapi masalah emosional, kesulitan dalam berinteraksi sosial, dan dampak negatif lainnya. Intervensi dini dan pendampingan psikologis sangat penting untuk membantu kedua pihak, baik untuk membantu korban pulih dan mengatasi trauma, maupun untuk membantu pelaku mengubah perilaku mereka dan belajar cara yang lebih sehat dalam berinteraksi dengan orang lain.

Related posts